Pada artikel sebelumnya, kami telah menjelaskan beberapa poin penting yang bisa dilakukan oleh seorang penulis untuk merapikan alur cerita dalam novel. 3 poin yang telah kami bahas pada artikel sebelumnya adalah, menentukan tema, membuat narasi cerita, juga membuat kerangka. Untuk kalian yang belum membacanya, silahkan baca terlebih dulu bahasan pertama di Inilah Cara Merapikan Alur Cerita Novel Yang Belum Banyak Diketahui Penulis (Bagian 1)
Akan tetapi, selain 3 poin di atas ternyata masih ada beberapa poin penting lainnya, yang harus diketahui oleh penulis yang ingin merapikan alur cerita. Nah berikut ini adalah penjabarannya secara detail, silahkan simak
Menentukan Konflik
Konflik adalah bagian penting dari suatu cerita, bahkan boleh dibilang bahwa konflik adalah nyawa dari sebuah cerita, dan yang menentukan apakah cerita akan menarik untuk diikuti atau tidak. Dalam sebuah karya fiksi, konflik dikategorikan menjadi dua jenis, yakni, konflik internal dan konflik eksternal.
Konflik internal adalah sebuah konflik yang berasa dari personal tokoh utama, tanpa adanya pengaruh apapun tokoh lainnya. Sedangkan konflik eksternal adalah sebuah masalah yang timbul dalam cerita, yang mana sumbernya adalah adanya dorongan dari tokoh-tokoh selain tokoh utama, namun berpengaruh pada tokoh utama. Untuk konflik eksternal, biasanya pemicunya cukup beragam, mulai dari konflik sosial, hingga konflik fisik.
BACA JUGA: Cara Membuat Konflik Yang Baik Dalam Cerita (Bagian 1)
Menentukan Titik Alur
Sebagai penulis, kamu juga harus bisa membuat plot point atau yang juga dikenal dengan istilah titik balik cerita. Plot point berfungsi untuk membuat alur cerita milik si tokoh utama menjadi berubah. Biasanya trik ini kerap dipakai oleh seorang penulis, agar cerita yang mereka tulis bisa memiliki konflik yang lebih menarik, karena akan terjadi kenaikan konflik yang cukup menegangkan.
Konflik selalu menjadi kunci dari penulisan novel, karena jika penulis mampu membuat sebuah konflik yang unik dan menarik, lalu mampu mengemasnya dengan sedemikian baik, sehingga memancing emosi dari pembaca, maka boleh dibilang karya yang mereka tulis adalah karya yang baik.
Saran terakhir dari kami, sebelum mengirimkan naskah pada pihak penerbit, baiknya kamu diamkan dulu naskah yang telah selesai kamu tulis selama beberapa waktu, setidaknya sampai kamu sudah sedikit lupa dengan rincian percakapan tokoh. Kemudian cobalah untuk kembali membaca ulang cerita tersebut sambil memperbaikinya, entah dari ejaan, diksi, alur dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan cara ini, biasanya penulis akan menyadari jika ada alur yang tidak nyambung, atau alur yang terkesan lompat-lompat. Selain itu, apabila ditemukan adegan, percakapan, atau bab yang tidak begitu berpengaruh, penulis juga bisa menghapuskan.
Nah mungkin itu saja beberapa saran tips memperbaiki alur cerita pada novel sebelum mengirimkannya pada penerbit mayor. Selamat mencoba!
Penulis: @hallonona
Foto: Denise Jans on Unsplash