Artikel

Bagaimana Virus Corona Menyebar ke Manusia?

Sampai hari Rabu (29/02/2020) ini, seperti dilansir CNN Indonesia, sudah ada 131 korban meninggal akibat terinfeksi virus corona di negara daratan China. 25 kasus kematian terbaru dilaporkan pihak berwenang Provinsi Hubei, China Tenggara. Wilayah yang beribukota Wuhan ini sedang menjadi pusat perhatian dunia karena kali pertama kasus penyebaran virus mematikan ditemukan di ibukota ini.

Virus Corona mulai mewabah sejak pertengahan Desember 2019 di Pasar Ikan Huanan, Wuhan, yang banyak menjual hewan-hewan hidup. Sejumlah pihak menyebut penyebaran virus ini bermula dari hewan dan menjangkit beberapa manusia yang diduga mengidap pneumonia atau radang paru-paru. Kepanikan global terjadi pada akhir tahun 2019 hingga libur tahun baru Imlek di awal tahun 2020 setelah kasus serupa ditemukan di luar daratan China, antara lain Kanada, Amerika Serikat, Perancis, Thailand, Srilanka, Taiwan, Thailand, Kamboja.

Betulkah kota Wuhan menjadi pusat penyebaran awal virus corona? Apakah corona lebih mematikan dari SARS dan MERS? Lalu bagaimana bisa menyebar ke manusia?

Varian Corona

Jika kamu sedang dilanda flu, bersin, atau batuk, itu bisa jadi kamu sedang dilanda virus corona (CoV). Bisa saja karena sebelumnya kamu berinteraksi dengan hewan, teman yang terkena flu, atau akibat menyentuh meja belajar yang berdebu.

Dalam gejala ringan, virus ini bisa dikendalikan dan tidak menimbulkan efek apapun. Namun perlu diketahui, daya tahan tubuh setiap orang berbeda. Jika tidak diperhatikan efek panjangnya, infeksi virus ini dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronkitis. Dalam gejala yang lebih serius, corona juga menjadi pemicu radang otak, peradangan pencernaan, dan peradangan hati.

Virus corona pertama kali menular manusia (Human coronavirus/HCov) dan berhasil diidentifikasi pada pertengahan tahun 1960-an. Gejala umumnya adalah hidung berair, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, demam, hingga gejala tidak enak badan secara menyeluruh. Struktur virus corona memiliki permukaan yang khas, mirip sebuah mahkota. Karena itu dalam bahasa latin, “Corona” disebut juga dengan “Mahkota”.

Adapun virus corona yang ditemukan di kota Wuhan, China, merupakan varian baru. Dalam bahasa penelitian, varian ini diberi kode 2019-nCoV. Varian corona pernah membuat dunia panik yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV) pada tahun 2002 dan Middle Eastern Respiratory Syndrome (MERS-CoV) di tahun 2012. Inang utama SARS dan MERS berasal dari kelelawar yang menginfeksi hewan lainnya. SARS menjadi temuan pertama virus corona berpindah dari kelelawar ke musang, sebelum menjangkiti manusia. Sedangkan, kasus MERS juga berasal dari kelelawar, sebelum virusnya berpindah ke unta, dan menulari manusia.

Dari wabah yang disebutkan di atas, virus corona dapat disimpulkan secara mendasar bahwa virus ini adalah virus Coronaviridae yang menyerang antar hewan, umumnya unta, kucing, kelelawar atau ular, sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sangat jarang ditemukan kasus virus ini dapat berevolusi, menginfeksi langsung ke manusia dan menyebar penularan dari manusia yang terinfeksi ke manusia lainnya.

Tingkat Penyebaran Corona 2019

Sebagian besar korban yang terinfeksi 2019-nCoV setelah terpapar daging hewan liar yang dijual di Pasar Hewan. Menurut Journal of Medical Virology, besar kemungkinan virus berasal dari ular. Adapun, ular jenis apa, para ilmuwan mencatat ada dua ular yang umum ditemukan di China Tenggara, yakni tipe ular pita (Bungarus multicinctus) dan Kobra Cina.

Masih menurut penelitian Journal of Medical Virology, inang virus corona dalam ular tersebut memiliki protein virus yang sudah berovolusi yang memungkinkan virus memiliki kemampuan untuk mengenali dan mengikat reseptor pada sel inang tertentu. Kemampuan tersebut juga yang akhirnya membawa perubahan protein khusus yang membantu virus corona menular lebih cepat ke manusia. Namun jurnal tersebut dibantah jurnal lainnya yang menyebutkan bahwa peranan ular sebagai inang perantara corona sangat kecil, karena corona umumnya menyerang pada mamalia.

Sementara itu, The Wall Street Journal, menyimpulkan bahwa virus corona di Wuhan masih tergolong ringan daripada SARS dan MERS. MERS setidaknya membunuh sekitar sepertiga dari total mereka yang terinfeksi. Sementara SARS mengakibatkan kematian satu orang dari setiap 10 orang yang terinfeksi. Sebaliknya, tingkat kematian akibat virus corona di Wuhan sampai sejauh ini adalah sekitar tiga persen dari total yang terinfeksi. Pasien yang meninggal kebanyakan merupakan mereka yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki riwayat komplikasi.

Meski rasio angka kematian akibat 2019-nCoV masih rendah, tetapi penyebarannya lebih cepat dibandingkan dengan SARS maupun MERS. Menurut WHO, SARS tidak menyebar secepat 2019-nCoV dalam tiga minggu pertama. SARS membutuhkan waktu sekitar empat bulan untuk menular dan menyebar pada 1.000 orang. Sedangkan 2019-nCoV telah menginfeksi lebih dari 2.300 orang hanya dalam waktu 27 hari.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyebaran antar manusia yang terinsfeksi virus corona secara umum terjadi melalui:

  • Udara (partikel virus dari batuk atau bersin seseorang tanpa menutup mulut).
  • Kontak pribadi antar manusia (bersentuhan atau berjabat tangan).
  • Kontak dengan benda yang terdapat virus, lalu menyentuh indera mata, pencium, atau mulut.
  • Kontak dengan kotoran yang ada di lingkungan sekitar.

Virus corona juga tidak akan menyebar melalui barang impor dari China karena virus ini tidak akan bertahan di permukaan selama lebih dari beberapa jam.

Pencegahan, Perawatan dan Pengobatan

Korban yang terinfeksi 2019-nCoV dikenali dengan demam, batuk, dan kesulitan bernafas. Virus ini cepat menempel dalam protein tubuh di luar dinding sel paru-paru. Kemampuannya menembus saluran udara sangat besar dibandingkan dengan gejala flu pada kasus corona pada level ringan.

Kembali ke pola hidup sehat merupakan kunci paling efektif terhindar dari berbagai gejala penyakit apapun. Meski belum ada vaksin apapun yang dapat mencegah virus corona, beberapa kiat yang bisa kamu lakukan adalah:

  • Cuci tangan lebih sering dengan sabun dan air, setidaknya 20 detik.
  • Hindari menyentuh tangan, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
  • Bersihkan barang yang sering kamu sentuh.
  • Tutup mulut kamu saat batuk dan bersin dengan tisu dan segera cuci tangan.
  • Tetaplah di rumah jika kondisi badan kurang memungkinkan untuk beraktivitas.

Dalam rilisnya, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia menganjurkan beberapa hal untuk mencegah infeksi virus corona jika kamu hendak bepergian adalah:

  • Hindari menyentuh hewan atau burung.
  • Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan hidup.
  • Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas.
  • Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan.
  • Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah wabah, terutama demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan.
  • Setelah kembali dari daerah wabah, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala demam atau gejala lain dan informasikan kepada dokter riwayat perjalanan serta gunakan masker untuk mencegah penularan penyakit.

 

Sumber:

Redaksi

Recent Posts

Cara Daftar Akun SSCASN untuk PPPK 2024: Panduan Lengkap untuk Milenial dan Gen Z

Pendaftaran seleksi PPPK 2024 semakin dekat waktu penutupannya. Tahap seleksi PPPK 2024 tahap pertama akan…

1 bulan ago

Rutin Berlatih Menjawab Soal-soal SKD Tes CPNS Membuat Kamu Lebih Teliti, Terbiasa, dan Siap Secara Mental

Pintar saja tidak cukup; kamu juga perlu ketenangan dalam menjawab 110 soal SKD (Seleksi Kompetensi…

2 bulan ago

Kesempatan Emas! Pendaftaran CPNS 2024 Resmi Dibuka: Jadwal, Formasi, dan Syarat yang Wajib Kamu Ketahui

Pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024 akan segera dibuka. Pemerintah telah menetapkan bahwa…

3 bulan ago

Inilah Cara Merapikan Alur Cerita Novel Yang Belum Banyak Diketahui Penulis (Bagian 2)

Pada artikel sebelumnya, kami telah menjelaskan beberapa poin penting yang bisa dilakukan oleh seorang penulis…

4 tahun ago

Langkah-Langkah Penting Dalam Menciptakan Karakterisasi Tokoh Dalam Cerita

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam menulis sebuah cerita, menentukan karakteristik novel merupakan satu hal utama…

4 tahun ago

Inilah Cara Merapikan Alur Cerita Novel Yang Belum Banyak Diketahui Penulis (Bag 1)

Beberapa diantara kamu mungkin adalah penulis pemula yang merasa cukup kesulitan dalam menerbitkan karya. Mungkin…

4 tahun ago